Regulasi Tegangan Pada Transformator—Trafo atau transformator berasal dari kata transformatie yang memiliki arti perubahan. Dengan kata lain transformator adalah sebuah alat listrik yang mampu memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu taraf ke taraf lainnya melalui gandeng magnet dengan berdasar pada prinsip kerja elektromagnetik.
Prinsip Dasar Transformator
Sebelum masuk pada regulasi tegangan pada transformator, ada baiknya untuk mengetahui dahulu prinsip dasar trafo tersebut. prinssip dasar dari trafo yaitu untuk memindahkan daya listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya. Sedangkan secara fisik, trafo merupakan sebuah perangkat statis yang terdiri dari dua buah belitan ( coil ) yang saling terhubung dengan menggunakan copling elektromagnetik. Penggunaan trafo yang paling mendasar adalah untuk pengaturan tegangan atau arus pada sebuah sistem ketenagaan. Trafo juga berfungsi untuk menyetarakan impedansi antara sumber dan beban untuk mendapatkan pengiriman daya secara maksimum pada rangkaian elektronik. Selain itu, trafo juga dapat berfungsi sebagai isolasi ( pengaman ) untuk meminimalisir kebocoran fluks magnet.
Konstruksi dan Bagian-Bagian Pada Trafo
Secara umum konstuksi trafo terdiri dari
1. Sebuah inti besi yng terbuat dari susunan lempeng besi lunak atau baja silikon yang diklem menjadi satu.
2. Belitan primer dan sekunder yang terbuat dari kabel tembaga terisolasi yang dibelitkan pada inti besi secara konsentris ataupun spiral.
3. Sistem pendingin
Jenis-Jenis Trafo
Sebetulnya banyak sekali jenis-jenis trafo yang ada dipasaran dan yang digunakan diberbagai peralatan elektronik. Tentu jenis trafo yang berbeda-beda tersebut disesuiakan dengan kebutuhan penggunaannya. Contohnya adalah trafo yang digunakan oleh PLN adalah trafo daya dan trafo distribusi. Akan tetapi secara umum, trafo hanya dibedakan menjadi 2 jenis saja, yaitu trafo step-up untuk menaikan daya dan trafo step-down untuk menurunkan daya listrik.
Rangkaian Ekuivalen Transformator
Untuk mengetahui regulasi tegangan pada transformator, kita terlebih dahulu harus mengetahui rangkaian ekuivalen dari trafo tersebut. Secara sederhana, transformator dapat dimodelkan seperti berikut.
Dari gambar pemodelan di atas, terlihat bahwa trafo memiliki dua buah bagian yaitu bagian primer dan juga bagian sekunder. Ke dua bagian tersebut dihubungkan oleh inti besi. Dalam kondisi ideal, trafo dianggap tidak memiliki rugi-rugi daya, dan perbandingan antara ke dua belitannya dianggap sebagai perbandingan tegangan antara ke dua sisi trafo tersebut. Untuk menentukan nilai ekuivalen dari trafo tersebut, maka dari gamabar rangkaian tadi dapat disederhanakan menjadi berikut.
Dari penyederhanaan rangkaian tersebut dapat ditentukan sebuah rumus
Req= Rp + ( NpNs ) 2 x Rs
Xeq= Xp + ( NpNs ) 2 x Rs
Dari rumus tersebut selain kita dapat menentukan nilai Req, dan Xeq, kita juga dapat menentukan Rc dan Xm dengan melakukan pengujian rangkaian tanpa beban dan hubung singkat. Dari rangkaian tersebut kita dapat mengukur daya (watt ), tegangan ( V ) dan juga arus ( I ) pada bagian primer maupun sekundernya.
Menghitung Regulasi Tegangan Pada Trafo
Untuk menghitung regulasi tegangan pada transformatorsangatlah mudah jika anda sudah mengetahui rangkaian ekuivalen dari trafo tersebut. Hal ini disebabkan karena dari rangkaian ekuivalen itulah kita dapat mengetahui besarnya tegangan di sisi primer dan di sisi sekunder trafo. Rumus untuk menghitung regulasi tegangan pada trafo adalah
%Regulasi = x 100%
Dimana
VP = tegangan di sisi primer
VS = tegangan di sisi sekunder.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai cara menentukan regulasi tegangan pada transformator. Semoga bermanfaat.
No comments:
Write komentar