12 May 2017

Contoh Rangkaian Pengganda Tegangan Sederhana dan Cara Membuatnya

Rangkaian pengganda tegangan merupakan sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengubah daya listrik arus bolak-balik ( AC ) bertegangan rendah menjadi bertegangan DC yang lebih tinggi. Rangkaian pengganda tegangan ini menggunakan kondensator dan juga dioda yang dirangkai menjadi sebuah jaringan tertentu. Rangkaian satu ini dapat digunakan sebagai panjar tegangan dari mulai besar tegangan milivolt hingga besar tegangan jutaan volt. Pengganda tegangan yang paling umum digunakan adalah pengganda dengan deret setengah gelombang atau yang dikenal juga dengan aliran Villard

Jenis-Jenis Rangkain Pengganda Tegangan

Rangkaian pengganda tegangan dibagi menjadi berbagai jenis rangkaian. Walau begitu, secara umum, rangkaian ini hanya dibagi menjadi 2 jenis rangkaian saja yaitu pengganda tegangan dengan penyearah setengah gelombang dan pengganda tegangan gelombang penuh.

Pengganda Tegangan Dengan Penyearah Setengah Gelombang

Untuk membuat pengganda tegangan dengan penyearah setengah gelombang secara sederhana sangatlah mudah sekali. Komponen yang harus anda siapkan hanyalah dua buah kapasitor dan juga dua buah dioda serta sebuah catu daya berupa trafo. Setelah itu hal yang harus anda lakukan hanyalah merangkai dioda, kapasitor dan juga trafo seperti gambar di bawah ini.

Dari gambar rangkaian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika tegangan sekunder trafo berpolaritas positif maka dioda 1 ( D1 ) akan menghantarkan arus listrik sedangkan dioda 2 ( D2 ) tidak akan menghantarkan arus. Oleh sebab itu secara ideal, dioda yang sedang menghantarkan arus dan tegangan tersebut dianggap mengalami hubung singkat. Karena itulah kapasitor 1 ( C1 ) akan diisi dengan tegangan melalui D1 hingga mencapai Vm. Polaritasnya adalah seperti yang ditunjukan gambar berikut.


Ketika setengah siklus berikutnya, yaitu pada saat siklus negatif, giliran D2 yang akan menghantarkan arus sedangkan D1 tidak menghantarkan arus. Maka dari itu, kapasitor 2 ( C2 ) akan diisi tegangan sekunder dari trafo sebesar Vm dan dari C1 sebesar Vm sehingga totalnya adalah 2Vm.  Apabila pada bagian output diberikan resistor, maka tegangan pada C2 akan turun selama siklus berjalan positif dan akan diisi kembali dengan 2Vm selama siklus berjalan negatif. Bentuk gelombangnya seperti bentuk output penyearah setengah gelombang dengan filter C dan tegangan puncak untuk setiap dioda adalah 2Vm.

Pengganda Tegangan Dengan Gelombang Penuh

Untuk pengganda tegangan gelombang penuh, komponen yang harus anda sediakan tidaklah jauh berbeda dengan pengganda tegangan setengah gelombang, yaitu 2 buah dioda, 2 buah kapasitor dan juga trafo sebagai sumber daya. Hal yang berbeda hanyalah cara merangkai komponen-komponen tersebut. Anda harus merangkai semua komponen tersebut seperti gambar di bawah ini.


Ketika terjadi siklus positif maka D1 akan menghantar dan C1 mengisi tegangan sebesar Vm sedangkan D2 tidak menghantar. Ketika terjadi siklus negatif, maka D2 akan menghantar dan C2 terisi tegangan sebesar Vm sedangakan D1 tidak menghantar. Untuk tegangan puncak pada masing-masing dioda adalah sebesar 2Vm. Rangkaian di atas tadi memiliki cara kerja seperti gambar berikut.


Jika pada output tidak ada beban, maka besar tegangan C1 dan C2 adalah 2Vm. Sedangkan jika diberi beban maka bentuk gelombang pada ujung C1 dan C2 sama halnya seperti kapasitor yang diumpankan pada penyearah gelombang penuh. Hal yang membedakan hanyalah nilai masing-masing kapasitor menjadi lebih kecil karena kapasitor tersebut dipasang seri.


Nah itulah cara membuat rangkaian pengganda tegangan secara sederhana. Ke dua jenis rangkaian pengganda tersebut dapat dimodifikasi menjadi rangkaian pelipat 3, pelipat 4 dan lain sebagainya. Semoga bermanfaat. 

09 May 2017

Fungsi Dioda Pada Rangkaian dan Pengertiannya

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai fungsi dioda pada rangkaian. Jika anda belum tahu dan belum faham mengenai dioda, maka anda harus menyimak uraian-uraian berikut ini.

Pengertian Dioda


Sebelum masuk pada fungsi dioda pada rangkaian, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian dioda itu sendiri. Secara sederhana, dioda adalah sebuah komponen elektronik yang terdiri dari dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda dibuat dari bahan semikonduktor yang memiliki fungsi untuk menghantarkan arus satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda adalah komponen paling sederhana dari semua keluarga semikonduktor. Bentuk dioda seperti vacuum tube dengan dua buah elektroda yang biasanya berwarna hitam dengan gelang putih untuk membedakan antara anoda dan katoda. Bagian gelang berwarna putih itulah yang merupakan bagian dari katoda.

Fungsi Dioda Pada Rangkaian dan Jenis-Jenis Dioda

Secara umum, fungsi dioda pada rangkaian adalah sebagai penyearah arus. Dengan kata lain, dioda hanya memperbolehkan arus yang lewat dari bagian anoda ke katoda dan menahan arus yang sebaliknya. Karena itu dioda dapat pula dianalogikan sebagai katup elektronik yang akan terbuka jika ada aliran listrik dari belakang katup ke bagian depan, sedangkan katup akan menutup jika ada aliran listrik dari depan menuju ke bagian belakang.



Fungsi lainnya yang dimiliki oleh dioda adalah sebagai penyearah sinyal tegangan AC menjadi DC. Untuk menjadikan dioda sebagai penyearah/pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC anda harus menggunakan rangkaian dioda bridge. Dengan rangkaian dioda bridge, dioda tersebut berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang.

Jika disesuaikan dengan jenisnya, dioda memiliki banyak sekali kegunaan. Diantaranya adalah
·         Dioda Zener berfungsi sebagai pengaman rangkaian serta penstabil tegangan.
·         Dioda LED berfungsi sebagai lampu indikator.
·         Dioda Photo berfungsi sebagai sensor cahaya.
·         Dioda Schottky berfungsi sebagai pengendali.

Simbol Dioda



Setelah membahas mengenai fungsi dioda pada rangkaian, selanjutnya anda juga harus mengetahui tentang simbol dioda. Dioda disimbolkan dengan anak panah yang didepannya terdapat sebuah garis melintang. Dari simbol tersebut jelas terlihat mengenai cara kerja dioda itu sendiri. Garis melintang di depan anak panah menyimbolkan katoda sedangkan anak panah itu sendiri menyimbolkan anoda.

Cara Kerja Dioda

Untuk lebih mempertegas fungsi dioda, anda dapat melakukan sebuah percobaan sederhana. Yang harus anda siapkan hanyalah sebuah baterai 1.5 volt, satu buah dioda dan lampu atau LED.
1.      Hal pertama yang harus anda lakukan cukup merangkai lampu, dioda dan baterai.

2.      Sambungkan kutub anoda dioda pada kutub positif baterai dan kutub katoda dioda pada lampu/LED
3.      Sambungkan kutub katoda dioda pada kutub positif baterai dan kutub anoda dioda pada lampu/LED
Dari percobaan sederhana tersebut ketika kutub anoda disambung pada kutub positif baterai maka lampu/LED akan menyala sedangkan jika kutub katoda disambung pada kutub postif maka lampu/LED tidak akan menyala. Hal ini jelas terjadi karena ketika kutub katoda dihubungkan pada kubut potisif baterai, arus baterai akan tertahan oleh dioda sehingga lampu/LED tidak menyala.

Mengukur Dioda Dengan Multimeter

Untuk mengukur dioda dengan menggunakan multimeter analog, anda harus memposisikan saklar pada posisi OHM x1K atau x100 kemudian letakan probe merah pada katoda dan probe hitam pada anoda. Sedangkan untuk mengukur dioda menggunakan multimeter digital, posisikan saklar pada simbol dioda kemudian letakan probe merah pada anoda dan probe hitam pada katoda.

Nah itulah sekilas mengenai fungsi dioda pada rangkaian. Semoga bermanfaat.



07 May 2017

Cara Membuang Sisa Tegangan yang Masih Tersimpan di Mesin TV

Cara membuang sisa muatan tegangan tinggi - karena ada yang bertanya bagaimana cara aman membuang muatan tegangan tinggi yang masih tersimpan di dalam mesin TV, meski TV dalam keadaan mati. Saya harap postingan kali ini dapat menjawab pertanyaan tersebut, sehingga sobat yang bertanya memahami bagaimana caranya dan tidak khawatir / ragu lagi membuang muatan tegangan tinggi.

Perlu sobat ketahui bahwa komponen yang masih menyimpan tegangan meski TV sudah keadaan mati ialah ; elco 450 volt pada bagian regulator, elco 250 V pada bagian pemfilter tegangan 180V/tegangan RGB, B+115V penyuplay flybac, dan tabung anoda. Dengan begitu sobat sudah paham, mana yang biasanya masih menyimpan tegangan.
Berikut ini saya jelaskan bagaimana membuang muatan tegangan dengan aman. Ini yang biasanya saya lakukan ketika servis TV dan terbukti aman, sehingga sobat tak perlu ragu.

1). cara membuang muatan di elco 450V
Seperti yang saya jelaskan di atas bahwa, elco 450V berada pada bagian regulator memfilter tegangan dari dioda bridge 220v, menyetabilkan tegangan sekitar 300VDC. Elco ini masih menyimpan tegangan jika regulator mengalami masalah, misalnya ketika transistor demper regulator mati. Jika regulator normal maka elco ini tidak menyimpan tegangan secara penuh, meski TV dalam keadaan mati. Jadi, elco ini bisa menjadi pertanda baik dan tidaknya rangkaian regulator/AC-Matic. Apabila sobat menemui TV mati total maka berhati-hatilah karena bisa jadi elco ini masih menyimpan tegangan 300V. Oleh karena itu cek dulu menggunakan Volt Meter DC untuk lebih amanya. Kemudian setelah dicek  jika masih ada muatan maka, buang dulu muatanya dengan cara menggunakan solder atau carger HP,. Mengshortkan dengan cara, menempelkan streker solder ke kaki elco antara + dan -tersebut. Diamkan streker menempel di kaki komponen sampai tegangan benar-benar habis. Jika sudah coba ukur lagi pastikan elco tidak ada muatan lagi.

2). Membuang muatan tegangan pada elco 180V
Cara yang digunakan sama namun posisinya yang berbeda yaitu terletak di blog RGB. Ketika sobat menemui TV mati, jangan menyentuh blog RGB yang terletak di ujung tabung, sebelum sobat memastikan tegangan apakah masih ada atau tidak. Daripada sobat ragu lebih baik cek dulu menggunaka VDC. Cara membuang muatan sama dengan elco 450V, yaitu dengan menggunakan carger hp atau solder dengan menempelkan streker ke kedua kaki elco (+) dan (-). Sampai benar-benar habis. Cara ini juga berlaku pada elco B+115 V.

3). Cara membuang muatan tegangan tinggi pada flyback
Dan yang ketiga, membuang muatan pada flyback dilakukan ketika ingin mencopot cop flyback. Jadi, jika tidak mencopot cop maka hal ini tidak perlu dilakukan. Namun jika sobat misal mengganti flyback maka terlebih dahulu membuang muatan yang masih tersimpan di cop flyback untuk menghindari kesetrum sisa muatan yang masih tersimpan. Perlu sobat tahu bahwa yang menyimpan tegangan adalah tabung bukan copnya.

Membuang muatan yang ada di dalam cop flyback berbeda dengan membuang muatan elco. Kali ini lebih extrim karena mengshortkan anoda dengan ground tabung secara langsung, sehingga akan ada sedikit ledakan di dalam cop flyback. Caranya:

•Siapkan kabel tester.
•Tempelkan jack kabel tester ke ground tabung.
•Masukan ujung probe kabel soldir ke dalam cop Jika masih ada muatan di dalam cop flyback, maka akan terjadi sedikit ledakan, namun apabila tidak ada, pastikan jack kabel tester menempel pada bagian ground tabung.  
•Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut. 

Jauhkan tangan sobat dari ground tabung maupun pada mesin ketika sedeng melakukan pembuangan tegangan flyback
!  

Untuk memastikan muatan apakah masih ada atau tidak gunakan tespen ketika akan mengangkat cop. Lakukan dengan hati-hati!

Semoga artikel ini dapat menjawab keraguan sobat semua terutama untuk pemula di bidang servis TV CRT. Demikian tulisan cara membuang muatan sisa tegangan tinggi, saya sampaikan. Terimakasih,

05 May 2017

Inilah Cara Menaikan Tegangan Trafo Dengan Sangat Mudah

 
Cara menaikan tegangan trafo sebetulnya sangatlah mudah. Trafo atau transformator sendiri adalah sebuah peratalan listrik yang datap mengubah taraf tegangan AC ke taraf lainnya. Maksud dari mengubah taraf tegangan adalah seperti menurunkan tegangan AC dari 220 Volt ke 12 Volt ataupun menaikan tegangan dari 110 Volt ke 220 Volt.

Prinsip Kerja Trafo

Sebelum mengetahui mengenai cara menaikan tegangan trafo, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai cara kerja dari trafo itu sendiri. Trafo bekerja dengan sistem induksi elektromagnetik dan hanya dapat bekerja pada arus bolak-balik saja (AC). Sebuah trafo sederhana pada prinsipnya memiliki 2 lilitan atau kumparan yang terisolasi, dan sebuah inti besi. Kumparan tersebut dibagi menjadi kumparan primer dan juga kumparan sekunder. Ketika kumparan primer dialiri arus AC maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik. Kekuatan medan magnet tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus yang mengalir. Semakin besar arus yang mengalir, maka semakin besar pula medan magnet yang ditimbulkan.


 Fluks magnet pada kumparan primer selanjutnya akan menginduksi kumparan sekunder sehingga terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Sehingga terjadilah perubahan taraf tegangan listrik  baik dari tegangan rendah menjadi tegangan tinggi ataupun sebaliknya. Inti besi sendiri berperan untuk mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh kumparan primer. Selain itu juga, inti besi yang terdiri dari susunan lempeng besi yang disusun dengan rapat, mampu mengurangi panas yang ditimbulkan trafo.

Rasio Lilitan Kumparan Menentukan Rasio Tegangan Yang Ditimbulkan

Selanjutnya yang harus anda ketahui dalam cara menaikan tegangan trafo adalah mengenai rasio lilitan tiap-tiap kumparan. Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer mempengaruhi tegangan keluaran dari trafo tersebut. 

Contohnya adalah 1 kali lilitan pada kumparan primer sama dengan 10 kali lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan keluaran ( ouput )10 kali lipat dari tegangan input. Sedangkan untuk membuat tegangan keluaran  lebih rendah dari tegangan masukan, yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu 10 kali lilitan pada kumparan primer sama dengan 1 kali pada kumparan sekunder. Jenis trafo untuk menaikan tegangan disebut sebagai trafo step up dan trafo untuk menurukan tegangan disebut sebagai traafo step down.

Cara Menaikan Tegangan Trafo

Ada banyak sekali cara menaikan tegangan trafoyang dapat anda coba. Diantaranya adalah
1.      Melilit Ulang Trafo

Cara yang pertama untuk menaikan tegangan trafo adalah dengan menggulung ulang trafo tersebut. Yang harus anda gulung ulang bukan hanya kumparan sekundernya saja akan tetapi juga kumparan primernya. Jika hanya satu kumparan yang diubah maka kemungkinan trafo untuk terbakar sangat besar. Untuk menggulung ulang trafo anda dapat menggunakan:  
Rumus : gpv = f / O
Dimana
Gpv     = jumlah gulang per volt
f           = frekuensi listrik (50 Hz)
O         = luas irisan teras diukur dengan cm.
              (hasil kali dari lebar dan tinggi tempat gulungan)

2.      Mengubah Trafo CT menjadi Trafo Engkel


Cara ke dua adalah dengan mengubah trafo CT menjadi Trafo Engkel. Untuk mengubahnya anda hanya perlu memutus pin CT saja sehingga pin CT tidak terkoneksi dengan trafo. Dengan cara ini otomatis gulungan sekunder pada trafo akan bertambah 2 kali lipat dan tegangan pun akan bertambah.

3.      Menggabungkan 2 Trafo Menjadi 1



Terakhir adalah dengan menggabungkan 2 trafo menjadi 1. Cara satu ini sama sekali tidak akan menambah atau mengurangi arus trafo, akan tetapi secara otomatis akan menambah voltase menjadi 2 kali lipat. Caranya adalah dengan memasangnya secara seri dengan perantara Elco terlebih dahulu.


Nah, itulah cara menaikan tegangan trafo secara sederhana. Semoga bermanfaat.